LAFS is… ReaL !!!

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Title :
LAFS is… ReaL !!!

Author :
swithya_chan

Cast :
YOU as Byun Chaerin
Shin ‘Cross Gene’ as Shin WonHo
Baekhyun EXO-K as Byun Baekhyun

Genre :
Romance, Fluff

Length :
Drabble

Rating :
PG 13

Author’s Note:
Annyeong, uri students!^^. Silahkan timpuk saya yang bukannya ngepublish lanjutan An Unexpected Holiday malah bikin FF gaje ini. Mianhae *deep bow*. Hatiku sedikit dialihkan dari Hae Oppa gara-gara liat drama Big. Senyum WonHo, si pemeran Kang Kyung Joon benar-benar mengalihkan duniaku. Hihi..

Happy Reading^^,

ওওও  LAFS is… ReaL !!! ওওও

Dulu aku selalu berpikir jika kejadian ‘LAFS’ atau ‘love at first sight’ adalah sesuatu menggelikan. Mana ada orang jatuh cinta tanpa tau asal-usul orang yang dicintainya?  Bagaimana jika orang yang dicintainya itu ternyata adalah seorang suami atau istri orang? Atau mungkin seorang psiko yang lari dari rumah sakit jiwa? Atau yang lebih parah, ternyata dia adalah seorang buronan FBI? Aish, aku tak bisa membayangkan jika aku jatuh cinta dengan laki-laki semacam itu.

Apa pernyataanku berlebihan? Aniyo!!! Aku hanya mengatakan sebuah realita kehidupan. LAFS adalah sebuah omong kosong yang sering digunakan para penulis naskah drama atau penulis novel roman untuk menarik minat kita. Intinya, LAFS hanyalah imajinasi para manusia yang sudah jenuh dengan kehidupan yang menjemukan ini.

Tapi ternyata pemikiranku itu runtuh seketika seperti gunung es yang runtuh karena ditabrak oleh kapal Titanic atau seperti gedung WTC yang runtuh akibat ditabrak pesawat teroris. Hal itu terjadi hari ini, saat aku yang sedang menunggu comeback performance dari Super Junior di MCountdown tiba-tiba mendengar suara bel rumahku di tekan oleh seseorang.

“Hyunie-ya!!” Aku berteriak memanggil Baekhyun, adikku, mengingat hanya ada aku dan dia di rumah ini. Kedua orang tuaku ada di Busan menjenguk kakek dan nenek sejak kemarin lusa. Tak ada sahutan, yang ada hanya suara nyaring bel rumahku. “Aish, kemana anak tengil itu?” gumamku kesal sambil beranjak dari sofa menuju pintu dengan langkah berat.

‘Ting tong.’ Suara bel rumahku terdengar lagi.

Ne, sebentar!” seruku sambil membuka pintu itu. Oh, my Jesus!! I feel that. Love at first sight. I feel like.. emm… there’re butterflies in my stomach. Ouw, oke! Aku akan menutup mulut. Aku tak mau kalian muntah karena ungkapan menjijikan itu. Tapi demi Tuhan, aku benar-benar merasakannya.

Laki-laki itu tersenyum saat aku membuka pintu. “Annyeonghaseo..

Aigo, suaranya seakan menghipnotisku. Bisa-bisa aku men-delete seluruh lagu Leeteuk Oppa dkk dan menggantinya dengan rekaman suara laki-laki yang tak aku kenal ini. Aish, sepertinya aku mulai gila.

Agasshi..”

“Oh.. Engg.. Ne?” Aku menunduk, sedikit malu. Aku harap dia tak mengetahui pemikiran gilaku yang barusan melintas di otakku.

“Sepertinya ini milikmu.” Laki-laki itu menyodorkan sebuah kantung kertas.

Aku mengernyitkan dahi seraya membuka kantung itu. Oh my gosh!!!

“Sepertinya angin menerbangkannya ke halaman rumahku.”

Siapa saja tolong bunuh aku sekarang juga. Aku benar-benar tak bisa menanggung malu seumur hidup karena hal ini.

“Siapa yang datang, Noona? Oh, WonHo Hyung ternyata.” Suara Baekhyun tiba-tiba terdengar. Sepertinya dia mengenal laki-laki tak dikenal itu.

Ne. Apa dia Noona-mu?”

“Iya, Hyung. Ini Byun Chaerin, Noona-ku yang paling bawel. Noona, ini Shin WonHo, tetangga baru di rumah sebelah,” jelas Baekhyun.

Annyeong, Byun Chaerin imnida.” Aku membungkuk seraya menundukkan kepala. Aku masih syok melihat isi kantung yang tadi dibawa laki-laki itu. Jika berada di situasi normal, aku pasti segera memiting si bocah tengil itu karena mengataiku bawel. Tapi ini berbeda.

Manaseo bangabseumnida (senang berkenalan denganmu).

Ne.”

“Lho, bukankah itu bra yang Noona cari?” si bocah tengil itu tiba-tiba merebut kantung kertas yang ada di tanganku.

Ucapan si tengil itu membuat wajahku memanas. Bagaimana bisa dia mengucapkan benda keramat ini sevulgar itu? Aku mendelik ke arah bocah itu yang malah membalasku dengan tatapan innocent-nya. Hampir saja aku mencekiknya jika tak ingat laki-laki itu masih berdiri di depan pintu rumah kami.

“Bagaimana bisa..?”

“Angin membuat mereka ada ke halaman rumahku,” jelas laki-laki bernama Shin WonHo itu lagi. Dia pasti tak mau dikira seorang pervert karena membawa benda keramat milikku.

Gamsahamnida.” Aku membungkuk untuk kedua kalinya.

Ne, cheonmaneyo.” Laki-laki itu tersenyum, membuatku lagi-lagi merasakan sensasi ‘there’re butterflies in my stomach’.

“Maaf merepotkanmu. Permisi.” Aku segera berbalik meninggalkan mereka berdua. Tentunya setelah mengambil kantung kertas berisi benda keramatku dari tangan si bocah itu. Lebih baik aku segera pergi sebelum dia memberikan lebih banyak sensasi aneh di perutku.

So, LAFS is Real??

Hmm, maybe..

ওওও END ওওও

Author’s Note (again):
Perlu sequel kah FF ini? Silahkan koment saja. Komentar apapun saya terima dengan lapang dada
고맙습니다^^

♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
♥♥♥
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Tinggalkan komentar